Tuesday, November 24, 2009

Mesir Ngotot, Israel Meremehkan

You should be able to find several indispensable facts about tech in the following paragraphs. If there's at least one fact you didn't know before, imagine the difference it might make.

KAIRO -- Presiden Mesir, Hosni Mubarak, meminta Israel menghentikan pembangunan permukiman di Yerusalem Timur dan Tepi Barat jika mereka masih menginginkan perdamaian.

''Saya berkata bahwa perdamaian masih bisa terjadi. Namun untuk mencapainya, dibutuhkan keinginan politik dari Israel,'' ujar Mubarak seperti dilansir Aljazeera, usai pertemuannya dengan Presiden Israel, Shimon Peres, di Kairo, Mesir, Ahad (22/11).

Proyek pembangunan permukiman Yahudi itu, tegas Mubarak, menjadi hambatan terbesar bagi terciptanya kesepakatan perdamaian kedua negara. ''Kami menginginkan dihentikannya pembangunan di tanah jajahan dan kembali ke negosiasi, isu terakhir di mana perundingan berhenti,'' kata Mubarak.

Mesir dan negara-negara Arab lain menyalahkan Pemerintah Amerika Serikat karena tidak bisa menekan Israel untuk menghentikan pembangunan permukiman di wilayah sah Palestina itu.

Namun, Shimon Peres meremehkan pernyataan Mubarak itu. Isu pembangunan permukiman di Yerusalem Timur dan Tepi Barat, katanya, merupakan masalah sepele.

''Sayangnya itu adalah isu kecil, hanya beberapa bangunan rumah yang menjadi isu sentral untuk alasan yang salah. Jawaban saya adalah, isu ini akan diselesaikan melalui negosiasi dan kesepakatan,'' kata Peres di Kairo.

Those of you not familiar with the latest on tech now have at least a basic understanding. But there's more to come.

''Ketika negosiasi dimulai, maka pembangunan akan dihentikan, dan tidak akan ada penyitaan lahan,'' tambah Peres.

Menanggapi keinginan Israel itu, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menegaskan tak akan memperbarui negosiasi dengan Israel jika tidak ada komitmen membekukan pembangunan permukiman Yahudi. Abbas juga menginginkan AS berbuat lebih.

Perdana Menteri Palestina, Salam Fayyad, meminta para pemimpin Israel berhenti berkelit. Ia mengulangi bahwa Palestina meminta penghentian sum pembangunan di wilayah itu sebelum pembicaraan kedua negara dimulai lagi.

''Waktunya telah tiba untuk menghentikan pembangunan di semua wilayah jajahan, terutama di Yerusalem dan sekitarnya,'' kata Fayyad. Presiden AS, Barack Obama, sebelumnya menyatakan pembangunan permukiman di wilayah itu sangat berbahaya karena dapat memantik api kemarahan dan menyakiti hati warga Palestina.

Meski, Obama membela Israel dengan mengatakan penghentian pembangunan permukiman akan dilakukan dengan syarat adanya pembicaraan.

Kunjungan Peres ke Mesir hanya selang sehari setelah Mubarak mengatakan bahwa Israel telah melemahkan proses perdamaian. ''Anda telah menaruh rintangan baru dalam proses perdamaian dengan pengakuan itu,'' ujarnya kepada kantor berita Kuwait. Mubarak juga mendesak Israel tidak lagi mengepung Jalur Gaza.

Dalam konferensi pers kemarin, Mubarak menegaskan pula bahwa Mesir tidak akan kehilangan harapan memediasi rekonsiliasi antara dua faksi di Palestina yang berselisih, Hamas dan Fatah. reuters/fernan, ed: nur hasan

(-)
This article's coverage of the information is as complete as it can be today. But you should always leave open the possibility that future research could uncover new facts.

No comments:

Post a Comment