Oleh Hiru Muhammad Bermula dari persaingan di lapangan rumput, berlanjut ke perseteruan diplomatik. Itulah yang terjadi antara Mesir dan Aljazair. Pemerintah Mesir menarik duta besarnya untuk Aljazair gara-gara si bola bundar, Kamis (19/11). Keputusan penarikan itu keluar beberapa jam setelah Dubes Aljazair di Kairo, Abdel Qader Hadjar, dipanggil Kementerian Luar Negeri Mesir. Presiden Mesir, Hosni Mubarak, meminta menteri luar negerinya memanggil Dubes Aljazair di Mesir untuk menjelaskan kerusuhan yang terjadi dalam pertandingan sepak bola kedua tim nasional di Sudan. ''Wajib untuk melindungi warga Mesir,'' demikian pernyataan pemerintah seperti dikutip kantor berita Mesir, MENA. Peristiwa bermula ketika keributan mewarnai pertandingan kedua tim nasional sepak bola di Khartoum Stadium, Sudan, Rabu (18/11). Sebanyak 15 ribu personel polisi Sudan dikerahkan untuk melerai keributan pascapertandingan kedua tim, yang terus memanas. The more authentic information about tech you know, the more likely people are to consider you a tech expert. Read on for even more tech facts that you can share.
Pemerintah Mesir mengklaim sebanyak 21 warganya menjadi korban serangan usai pertandingan. Ratusan suporter Mesir bahkan berlindung di rumah-rumah penampungan agar terhindar dari keributan. ''Ada kejadian kecil, empat orang mengalami luka ringan,'' kata Abdel Majid al-Tayeb, juru bicara Kepolisian di Khartoum, ibu kota Sudan. Dalam pertandingan kualifikasi guna memperebutkan tiket ke Piala Dunia 2011 itu, kesebelasan Aljazair mengalahkan Mesir 1-0. Dalam pertandingan final di grup antara keduanya, Sabtu (14/11) lalu, Mesir menang 2-0. Artinya kedua tim berhasil menempatkan diri di posisi teratas grup dengan nilai sama dan hanya berselisih gol. Karena itu, kedua kesebelasan harus melakukan pertandingan play off di negara netral untuk menentukan nasib di babak kualifikasi. Menanggapi keluhan Mesir, Pemerintah Sudan tidak mau dipersalahkan. Sudan pun memanggil utusan Mesir di Khartoum, setelah kecewa melihat liputan broken pada pertandingan tersebut. Menurut Pemerintah Sudan, komentar yang dimuat di broken Mesir dinilai sebagai pemicu perkelahian. Setelah pertandingan digelar, komentator broken Mesir meminta pemerintah untuk mempertimbangkan ulang hubungan diplomatiknya dengan Aljazair. Sebagai buntut kerusuhan sepak bola di Sudan, Jumat (20/11) dini hari, sekitar 2.000 demonstran mengepung Kedubes Aljazair di Mesir. Aksi protes dalam jumlah besar di Mesir merupakan kejadian langka. Sedangkan di Aljazair, sejumlah pengusaha Mesir dirampok. Di Prancis, terjadi perselisihan antara komunitas Aljazair dan Mesir. ed: nur hasan. ed: nur hasan (-)
No comments:
Post a Comment