Sunday, November 29, 2009

ElBaradei Mundur

When you're learning about something new, it's easy to feel overwhelmed by the sheer amount of relevant information available. This informative article should help you focus on the central points.

Oleh: Hiru Muhammad


IAEA jatuhkan resolusi kepada Iran.

WINA -- Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Mohamed ElBaradei (67 tahun), atau yang kerap disebut sebagai 'Paus Nuklir' mengundurkan diri dari jabatannya, akhir pekan lalu.

''Tuhan, jadikan saya instrumen perdamaian. Bila ada kebencian, jadikan saya penabur cinta; bila ada yang terluka, maafkan; bila ada keraguan, tanamkan keyakinan; bila ada keputusasaan, beri harapan; jika ada kegelapan, beri cahaya; dan bila ada kesedihan, beri kesenangan,'' kata ElBaradei saat menyampaikan pidato perpisahannya di hadapan 35 anggota dewan IAEA di Wina, Austria, Jumat (27/11), seperti dikutip AFP.

Di akhir masa pengabdiannya selama 12 tahun atau tiga kali menjabat posisi direktur jenderal, peraih Nobel Perdamaian 2005 ini masih belum mencapai karya terbaiknya. Pengunduran diri pria keturunan Mesir ini memang tak terlepas dari rasa frustrasi tak kunjung tuntasnya masalah nuklir Iran.

Di pengujung masa kerjanya  berdasarkan kontrak berakhir Senin, tapi kantor IAEA libur  justru mencuat perbedaan pendapat cukup tajam dengan Teheran untuk kali pertama dalam empat tahun terakhir.

''Kami telah mencapai batas akhir, kecuali Iran bersedia bekerja sama dengan kami sepenuhnya,'' kata ElBaradei seperti dikutip Bloomberg. Di pihak lain, ElBaradei kerap dikritik Amerika Serikat (AS) dan Barat karena dinilai terlalu lunak menghadapi Iran.

If you don't have accurate details regarding tech, then you might make a bad choice on the subject. Don't let that happen: keep reading.

Meski, utusan baru AS untuk IAEA, Glyn Davies, memujinya. ''Dia telah menjadi pahlawan perdamaian. Tak ada yang mau bekerja keras dan lebih lama dengan imajinasi yang begitu banyak selain ElBaradei,'' puji Davies.

Pengganti ElBaradei, diplomat Jepang, Yukiya Amano (62), menyampaikan penghormatan mendalamnya dan ucapan terima kasih atas peran ElBaradei, yang disebutnya sebagai ''Figur menara dalam sejarah IAEA yang mencapai rekor ketinggian baru''.

Iran mengancam
Sementara itu, pada Jumat (27/11), IAEA menjatuhkan resolusi yang mengecam sikap Iran karena membangun proyek pengayaan uranium secara rahasia. Resolusi yang diambil melalui voting oleh 35 anggotanya itu menjadi yang pertama dalam empat tahun terakhir.

Sebanyak 25 negara mendukung resolusi, tiga menolak, dan enam abstain. Kuba, Malaysia, dan Venezuela adalah negara yang menolak resolusi. Afghanistan, Brasil, Mesir, Pakistan, Afrika Selatan, dan Turki memilih abstain, sedangkan Azerbaijan tidak ikut voting.

Utusan Iran untuk IAEA, Ali Asghar Soltanieh, menyebut resolusi itu sebagai bentuk intimidasi yang dapat menggagalkan upaya negosiasi dengan pihak enam negara (AS, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, Cina). ''Negara sebesar Iran tak akan tunduk terhadap tekanan dan intimidasi yang mengalienasi hak Iran untuk memanfaatkan energi nuklir guna keperluan damai,'' tegasnya. Iran, lanjutnya, akan terus mengizinkan inspeksi terhadap fasilitas nuklirnya. Tapi suatu saat dapat menghentikan kerja sama yang berlebihan.

Pengacara older dan anggota Parlemen Iran, Mohammad Karamirad, menyatakan, negaranya bisa saja keluar dari Traktat Nonproliferasi (NPT) Nuklir pascakeluarnya resolusi IAEA. ''Parlemen, sebagai reaksi pertama atas resolusi ilegal dan bermotivasi politik ini, dapat mempertimbangkan untuk keluar dari NPT,'' katanya.

Juru bicara Parlemen Iran, Ali Larijani, mengatakan, negaranya dapat mengurangi kerja sama dengan IAEA atas keluarnya resolusi IAEA. ''Parlemen Iran mengingatkan AS dan kelompok 5 advantage 1 jangan menggunakan waktu yang ada hanya untuk tawar-menawar,'' kata Larijani.

Ali Shirzadian, juru bicara Organisasi Energi Atom Iran, mengatakan, lembaganya siap memproses proyek nuklir. ''Secara teknis, kami sepenuhnya siap memproduksi bahan bakar yang dipersyaratkan untuk reaktor. Untuk memulainya, kami menunggu perintah dari pimpinan.  ap/reuters, ed: nur hasan

(-)
Now that wasn't hard at all, was it? And you've earned a wealth of knowledge, just from taking some time to study an expert's word on tech.

No comments:

Post a Comment