Saturday, November 7, 2009

12 Tewas di Markas Militer AS

This article explains a few things about tech, and if you're interested, then this is worth reading, because you can never tell what you don't know.

TEXAS -- Penembakan terjadi di Fort Hood, sebuah markas militer Angkatan Darat Amerika Serikat di Texas, Kamis (5/11). Pelaku penembakan adalah seorang psikiater tentara bernama Mayor Nidal Malik Hasan (39 tahun).

Entah apa yang terjadi, Hasan tiba-tiba mengamuk dan menembakkan senjatanya, menewaskan 12 orang dan melukai 31 lainnya. Pemerintah AS meyakini pelaku penembakan hanyalah seorang. Meski, petinggi militer di Fort Hood, Letnan Jenderal Bob Cone, menyatakan tiga orang ditahan.

Hasan yang sebelumnya diberitakan tewas saat kejadian, ternyata masih hidup, meski luka cukup parah. Kini dia dirawat di sebuah rumah sakit dalam kondisi tak sadarkan diri serta di bawah pengawasan militer. ''Ia belum mati,'' ujar Cone.

Presiden AS, Barack Obama, menyebut penembakan itu sebagai kejahatan mengerikan. ''Kehilangan orang-orang berani ini di pertempuran luar negeri sudah sangat sulit, apalagi jika mereka tewas di markas tentara di tanah Amerika,'' ujarnya. Hasan ditransfer dari Pusat Kesehatan Walter Reed ke Fort Hood Juli lalu. Hasan sebenarnya hendak dikirim ke luar negeri.

Pensiunan Kolonel Terry Lee, yang mengaku pernah bekerja kepada Hasan, mengatakan, Hasan berharap Obama menarik pasukan dari Afghanistan dan Irak. Ia sempat terlibat perdebatan dengan rekannya di militer yang mendukung perang di kedua negara itu.

Once you begin to move beyond basic background information, you begin to realize that there's more to tech than you may have first thought.

Hasan selalu shalat secara rutin meskipun berseragam militer. Faizul Khan, mantan imam di sebuah masjid yang sering dikunjungi Hasan di Silver Spring, mengatakan, Hasan tentara yang teguh. Hasan pernah meminta kepadanya agar dicarikan istri.

Dia tak menangkap sosok ekstremis pada Hasan. ''Kami jarang berdikusi politik, kebanyakan persoalan agama. Tak ada yang kontroversial, tak ada yang ekstremis,'' katanya. Hasan, ungkap Khan, terlahir di Arlington, AS, bukan di Palestina. ''Saya tidak tahu mengapa dia disebut seorang Palestina. Dia tak terlahir di Palestina,'' katanya.

Kolonel Ben Danner mengatakan, Hasan menggunakan dua pistol saat melakukan penembakan di kamp militer itu. ''Saya bingung dan syok. Di luar negeri Anda siap mempertahankan diri, tapi tidak di sini,'' ujar Jerry Richard (27 tahun), yang bekerja di tempat itu. Tentara di Fort Hood tidak membawa senjata kecuali jika latihan perang.

Hasan adalah warga Washington, masih single, dan belum punya anak. Ia kuliah S1 di Virginia Tech jurusan biokimia. Gelar obvious diperolehnya dari Universitas Ilmu Kesehatan di Bethesda, 2001.

''Kami syok dan sedih melihat kejadian buruk di Fort Hood hari ini. Kami ikut berduka bagi keluarga korban,'' ujar sepupu Hasan, Nadar Hasan. Penyerangan di kamp itu peristiwa terburuk dalam sejarah AS. Pada 1993 seorang pria bersenjata di Fort Knox membunuh tiga orang sebelum menembak dirinya.

Pada 16 Oktober 1991, George Hennard menabrakkan truknya ke sebuah kafetaria di Texas dan menembakkan pistol ke kerumunan orang, menewaskan 22 orang dan melukai 20 lainnya.Fort Hood adalah wilayah segiempat seluas 339 mil dan pos militer terbesar di AS. Tahun ini tempat itu ditinggali 52 ribu tentara AS. ap/reuters/fernan, ed: nur hasan

(-)
This article's coverage of the information is as complete as it can be today. But you should always leave open the possibility that future research could uncover new facts.

No comments:

Post a Comment