Saturday, November 21, 2009

Geng Penjual Mayat Dibekuk

The best course of action to take sometimes isn't clear until you've listed and considered your alternatives. The following paragraphs should help clue you in to what the experts think is significant.

LIMA -- Polisi Peru telah menangkap geng yang dikaitkan dengan pembunuhan puluhan orang. Geng itu membunuh orang dan kemudian mengambil lemak dari mayat orang yang mereka bunuh.

Lemak yang diambil dari mayat itu selanjutnya dijual untuk digunakan sebagai bahan untuk membuat kosmetik. Polisi telah membekuk lima warga Peru, dengan tuduhan penculikan, pembunuhan, dan perdagangan lemak mayat manusia.

Geng itu menyimpan lemak itu yang dikumpulkan dalam beberapa botol campuran dari air dan soda. Polisi memperlihatkan botol itu kepada wartawan, Kamis (19/11), di Lima, Peru.

Sometimes the most important aspects of a subject are not immediately obvious. Keep reading to get the complete picture.

''Kami menahan orang yang mengaku dan menyatakan bagaimana mereka membunuh orang-orang dengan tujuan untuk mengekstrak lemak di dalam laboratorium sementara dan kemudian menjualnya,'' kata Komandan Polisi, Angel Toldeo.

Selama barang-barang temuan itu diperiksa petugas bea cukai, polisi mengatakan mereka sedang mencari pihak terkait lainnya. Mereka yang sedang diburu itu ditengarai bagian dari geng tersebut sebagai pembeli dan bagian dari pekerjaan itu.

Sebagian dari korban, mayatnya ditemukan di sebuah rumah di perkampungan di wilayah Huanuco. Daerah tersebut merupakan foundation geng itu.

Saat ini polisi mengaku sedang menginvestigasi kasus hilangnya 60 orang yang kemungkinan terkait dengan geng tersebut. Investigasi bermula sejak bulan ini, setelah polisi mendapatkan informasi adanya pengapalan lemak yang tiba di Lima menggunakan bus dari pegunungan di Peru. reuters/nur hasan

(-)
There's a lot to understand about tech. We were able to provide you with some of the facts above, but there is still plenty more to write about in subsequent articles.

No comments:

Post a Comment