Sunday, November 29, 2009

Bush Biarkan Usamah Lolos

Have you ever wondered what exactly is up with tech? This informative report can give you an insight into everything you've ever wanted to know about tech.

WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) sebenarnya berpeluang menangkap pimpinan Alqaidah, Usamah bin Ladin, pada 2001, tidak lama setelah perang Afghanistan pecah.

Tokoh Alqaidah yang paling dicari Pemerintah AS tersebut, kala itu berada di pegunungan Tora Bora, bagian timur Afghanistan. Keputusan AS yang tidak segera memburu orang nomor satu Alqaidah itu ternyata harus dibayar mahal.

Kepemimpinan Usamah bin Ladin berkembang dengan baik di kemudian hari. Selain memperpanjang pemberontakan di Afghanistan, keberadaan kelompok Alqaidah juga membahayakan Pakistan sebagai negara jiran Afghanistan lantaran negara itu memiliki arsenal senjata nuklir.

Pemerintah AS terpaksa pula menguras kocek lebih dalam karena Usamah belum tertangkap hingga kini. Nyawa ribuan prajurit pasukan asing yang bertugas di wilayah itu pun dijadikan tumbal.

Keterangan bahwa Usamah semestinya bisa ditangkap, merupakan laporan Senat Partai Demokrat Bidang Hubungan Luar Negeri AS, yang akan diberikan kepada senator John Kerry sebagai bahan laporan kepada Presiden Barack Obama. Laporan itu juga sebagai masukan sebelum Obama mengambil kebijakan soal penambahan pasukan AS di Afghanistan.

Truthfully, the only difference between you and tech experts is time. If you'll invest a little more time in reading, you'll be that much nearer to expert status when it comes to tech.

Kandidat presiden 2004 dari Partai Demokrat ini telah lama menuding pemerintahan George W Bush telah gagal menangkap Usamah dan para pembantu utamanya saat mereka menguasai pegunungan wilayah timur Afghanistan.

Peristiwa itu hanya berjeda tiga bulan pascaserangan terhadap menara kembar World Trade Center 11 September 2001. Laporan itu menyebutkan pula kesalahan mantan menteri pertahanan AS semasa pemerintahan Bush, Donald Rumsfeld, dan komandan tertinggi AS, Tommy Franks.

''Menangkap pemimpin Alqaidah delapan tahun lalu, tidak akan mampu meredam ancaman kaum ekstremis. Tapi keputusan membuka kesempatan Usamah lari ke Pakistan, telah membuatnya mampu melanjutkan perlawanan, apalagi dengan dukungan dana besar dan mengundang simpati internasional,'' tulis laporan itu.

''Kegagalan menyelesaikan tugas saat itu telah membuat konflik di Afghanistan tidak kunjung usai, demikian pula dengan masa depan terorisme internasional,'' masih menurut laporan tersebut.

Laporan itu menyatakan, Usamah saat itu berada di Tora Bora, wilayah yang diserbu pasukan AS dan sekutunya. Lebih dari 100 pasukan khusus AS, bersama kelompok milisi Afghanistan yang dibantu bombardir serangan udara, mengepung pegunungan tersebut.

''Militer AS dilengkai dengan penembak jitu dari korps Marinir dan Angkatan Darat AS,'' tulis laporan itu. Namun, ketika itu Rumsfeld berdalih kehadiran pasukan AS dalam skala besar akan merugikan. Lokasi persembunyian Usamah juga belum jelas diketahui. ap/hiru, ed: nur hasan

(-)
Is there really any information about tech that is nonessential? We all see things from different angles, so something relatively insignificant to one may be crucial to another.

No comments:

Post a Comment