Tuesday, November 24, 2009

Iran Gelar Simulasi Perang

This interesting article addresses some of the key issues regarding tech. A careful reading of this material could make a big difference in how you think about tech.

Fernan Rahadi

Markas Israel bisa jadi sasaran rudal Iran.

TEHERAN -- Iran memulai simulasi perangnya, Ahad (23/11), dari jadwal lima hari latihan. Dengan dukungan penuh pasukan pertahanan udara, latihan itu dimaksudkan untuk melindungi fasilitas nuklir mereka dari serangan musuh.

Simulasi perang digelar saat ketegangan antara Iran dan lima negara anggota Dewan Keamanan (DK) Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sedang memanas, setelah Iran menolak mengirimkan fasilitas uranium berkadar rendah miliknya ke luar negeri, pekan lalu.

Latihan militer gabungan itu bertempat bertempat di sepertiga wilayah Iran, yakni di bagian tengah, barat, dan selatan. Pasukan Garda Revolusi yang merupakan tentara elite Iran, serta tentara reguler dilibatkan dalam simulasi perang tersebut.

''Ini adalah latihan perang terbesar yang akan digelar di wilayah seluas 600 ribu kilometer persegi. Tujuan latihan ini adalah untuk mempersiapkan kekuatan militer dalam menghadapi serangan,'' ujar Kepala Unit Angkatan Udara Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Mighani, Ahad (22/11).

Menteri Pertahanan Iran, Jenderal Ahmad Vahidi, mengatakan, negaranya telah mendesain dan memproduksi sendiri rudal pertahanan udara, seperti dikutip kantor berita <I>IRNA<I>. Komentar Vahidi ini kemungkinan terkait penundaan pengiriman rudal antiserangan udara S-300 oleh Rusia, yang mestinya menjadi komponen kunci sistem pertahanan udara Iran.

Penundaan itu, dituding Iran atas tekanan Israel dan Amerika Serikat (AS). AS dan Israel selalu menggunakan tameng kekuatan diplomatik guna menekan masalah nuklir Iran.

You may not consider everything you just read to be crucial information about tech. But don't be surprised if you find yourself recalling and using this very information in the next few days.

Meski, mereka tak menampik penggunaan kekuatan militer jika upaya diplomatik menemui jalan buntu. Israel juga terus memperkuat tekanan militer atas Iran untuk menghalangi pengembangkan agenda nuklir.

Namun, Komandan Pasukan Angkatan Udara Iran, Jenderal Amir Ali Hajizadeh, meremehkan kemampuan Israel menyerang Iran. ''Kami yakin mereka tidak bisa melakukan apa-apa karena mereka tidak bisa memperkirakan apa yang akan kami lakukan,'' ujar Hajizadeh seperti dikutip Sephahnews.

''Jika pesawat tempur Israel bisa lolos dari sistem pertahanan udara kami, markas mereka akan kami hancurkan dengan rudal sebelum pesawat-pesawat tersebut mendarat kembali,'' ancam Hajizadeh.

Mengomentari simulasi perang Iran pekan ini, seorang pejabat older di Gedung Putih mendesak agar Iran membuat perjanjian dengan komunitas internasional. ''Kami mendesak rezim Iran agar memenuhi permintaan untuk membuat perjanjian,'' ujar Ellen Tauscher, wakil Menteri Luar Negeri AS dalam bidang kontrol senjata dan keamanan internasional, saat konferensi pers dalam Forum Keamanan Internasional di Nova Scotia.

''Penting bagi mereka untuk membangun kerja sama dengan komunitas internasional,'' tambahnya.

Iran tercatat beberapa kali menggelar latihan perang. Mereka pernah menembakkan rudal-rudal jarak jauh Shahab-3 yang memiliki jangkauan 2.000 kilometer.

Negara-negara Barat sebelumnya meminta Iran agar mempertimbangkan ulang penolakan mereka untuk mengirimkan uraniumnya ke luar negeri.

Saat pertemuan Iran dengan enam negara di Jenewa, Swiss, bulan lalu, yang difasilitasi Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dicapai kesepakatan supaya Iran mengirimkan uranium berkadar rendah ke Rusia dan Prancis untuk diproses menjadi bahan bakar.

Namun pada Rabu (18/-11), Iran tegas menolak untuk mengirimkan uraniumnya. Presiden AS, Barack Obama, akan memberikan sanksi kepada Iran dalam beberapa pekan mendatang. Iran pernah diberi sanksi tiga kali karena terus membangun fasilitas uranium. ap/reuters, ed: nur hasan

(-)
Don't limit yourself by refusing to learn the details about tech. The more you know, the easier it will be to focus on what's important.

No comments:

Post a Comment