Wednesday, December 23, 2009

Stalin, Dibenci dan Dirindu

The following article covers a topic that has recently moved to center stage--at least it seems that way. If you've been thinking you need to know more about it, here's your opportunity.

Oleh Fernan Rahadi


Partai Komunis Rusia meminta seluruh warga Rusia berhenti mengkritik Josef Stalin selama satu hari penuh untuk menghormati pemimpin terbesar sekaligus terkejam sepanjang sejarah Uni Soviet itu.

Permintaan itu keluar di saat peringatan 130 tahun kepemimpinannya. Pemerintahan Stalin memang tak berjalan mulus.

Skandal politik dan kelaparan massal yang menewaskan jutaan warga Soviet mewarnai pemerintahan Stalin. Walau, marwah Stalin masih melekat bagi sebagian warga Rusia yang rindu kejayaan Uni Soviet masa lalu.

Bahkan popularitas Stalin dalam beberapa tahun terakhir meningkat karena Kremlin akan mengabadikan namanya sebagai pemimpin Soviet yang memenangi Perang Dunia II.

''Kami akan senang jika segala perbincangan dan diskusi kesalahan Stalin di masa lalu dihentikan hari ini, sehingga orang dapat mengingat Stalin sebagai seorang kreator, pemikir, serta patriot,'' ujar wakil juru bicara Parlemen Partai Komunis Rusia, Ivan Melnikov, di situs partai tersebut.

Partai Komunis Rusia adalah kekuatan politik terbesar kedua setelah Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin. Pada Senin (21/12), ratusan anggota partai meletakkan karangan bunga di makam Stalin di Red Square, Moskow.

Hopefully the information presented so far has been applicable. You might also want to consider the following:

Sore harinya, 3.000 orang menghadiri konser memperingati jasa-jasanya. Di kampung halamannya di Georgia, ratusan pendukung berbaris di depan patung kebesarannya.

Stalin lahir dengan nama Josef Dzhugashvili pada 21 Desember 1879. Ia merupakan salah satu pemimpin saat Revolusi Bolshevik.

Stalin menyingkirkan rival-rivalnya dan mengontrol Partai Komunis Uni Soviet setelah kematian pemimpin pertama Soviet, Vladimir Lenin. Dengan tangan besinya, ia memimpin hingga meninggal pada 1953.

Warga Rusia berani bersuara pemerintahan Stalin penuh kekerasan dan penyiksaan setelah presiden terakhir Soviet, Mikhail Gorbachev, menyingkirkan tabu untuk mengkritik Stalin. Tindakan Gorbachev mengantarkan reformasi ekonomi-politik di Soviet pada 1980-an dan menjatuhkan negara itu pada 1991.

Hasil survei lembaga polling VTsIOM, mengungkapkan, kebanyakan orang Rusia (54 persen) berpandangan positif mengenai kualitas kepemimpinan Stalin. Sebanyak 23 persen memandang kualitas kepemimpinan Stalin di bawah rata-rata. Survei ini diikuti 1.600 orang dengan margin error plus minus 3,4 persen.

Sama seperti yang dilakukan Partai Komunis Rusia, Vladimir Putin berusaha memulihkan nama Stalin. Ia melihat prestasi Stalin sebagai orang yang memajukan industri di Uni Soviet serta berjasa atas kemenangan Soviet melawan Nazi Jerman, meski cacat karena banyak warga Soviet terbunuh.

''Dalam pandangan saya, Anda tak bisa membuat penilaian buruk. Semua peristiwa sejarah perlu dianalisis secara menyeluruh,'' kata Putin dalam pidato tahunan yang disiarkan radio dan televisi Rusia secara langsung.

Namun, sikap Putin itu dikritik karena dianggap berusaha menutupi noda sejarah sebagai upaya pembenaran bangkitnya Kremlin dan kemunduran demokrasi. Bahkan, Presiden Dmitry Medvedev sangat menentang paham Stalinisme.

''Sangat tak mungkin membayangkan skala teror bagi warga negara kita. Saya meyakinkan bahwa tidak akan ada kemajuan, kesuksesan, dan ambisi yang tercapai jika harus dibayar dengan penderitaan dan kematian,'' kata Medvedev dalam blog videonya saat peringatan duka cita korban represi Stalin, 30 Oktober 2009. ap, ed: nur hasan

(-)
Now that wasn't hard at all, was it? And you've earned a wealth of knowledge, just from taking some time to study an expert's word on tech.

No comments:

Post a Comment