Thursday, December 3, 2009

30 Ribu Tentara Tambahan Dikirim

When you're learning about something new, it's easy to feel overwhelmed by the sheer amount of relevant information available. This informative article should help you focus on the central points.

Oleh: Hiru Muhammad


Obama berjanji menarik kembali 1,5 tahun kemudian.


NEW YORK -- Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Hussein Obama, akhirnya menyetujui pengiriman pasukan tambahan ke Afghanistan. Sebanyak 30 ribu tentara tambahan akan dikirim ke medan Afghanistan yang sudah delapan tahun tentara AS berada di sana.

Namun, Obama memastikan misi di Afghanistan melalui penambahan pasukan itu tidak akan berlangsung selamanya. Dia menjamin akan membawa pulang kembali prajuritnya setelah bertugas selama 1,5 tahun.

''Setelah 18 bulan, kami akan menarik kembali pasukan,'' kata Obama di hadapan para kadet di Akademi Militer AS di West Point, New York, Selasa (2/12) malam waktu setempat.

Afghanistan, kata Obama, bukanlah perang Vietnam. Pernyataannya itu disampaikan guna mengurangi kekhawatiran warga AS akan terulangnya tragedi buruk yang membuat tentara AS hengkang dari Vietnam.

Perang di Afghanistan, menurutnya, sangat berbeda dengan perang di Vietnam. Perang kali ini tidak hanya terkait kepentingan AS saja, melainkan juga kepentingan global.

Penambahan pasukan di Afghanistan bersama koalisi negara lainnya adalah untuk memperkuat perlawanan menghadapi Taliban. ''Kemampuan taliban kian kuat dan menguasai sejumlah wilayah penting di Afghanistan,'' jelasnya.

''Kami berkomitmen untu menumpas segala bentuk aksi teror. Militer AS kurang memperoleh dukungan, termasuk bantuan dan pengamanan dari pasukan Afghanistan yang terlatih,'' paparnya.

See how much you can learn about tech when you take a little time to read a well-researched article? Don't miss out on the rest of this great information.

AS akan memanfaatkan pengalamannya di Irak dalam menarik pasukan. ''Seperti yang kami lakukan di Irak, transisi kekuasaan akan dilakukan secara penuh tanggung jawab dengan memperhatikan perkembangan di lapangan,'' katanya.

Keputusan penambahan pasukan itu diambil Obama setelah melakukan evaluasi selama tiga bulan. Serangkain pertemuan dan konsultasi digelar dengan pembantu militernya, termasuk sejumlah pemimpin negara lain.

Dalam perang ini, AS didukung koalisi 43 negara. Biaya operasional mereka di Afghanistan diperkirakan mencapai 30 miliar dolar AS.

Obama mengingatkan sekutunya yang tergabung dalam Pakta Pertahanan Atlatik Utara (NATO) untuk meningkatkan partisipasi dalam mengirimkan pasukan tambahan. ''Yang perlu dijaga adalah keamanan kita dan dunia,'' katanya.

Obama juga berjanji terus mendorong dan mendampingi pemerintah dan militer Afghanistan supaya mereka mampu mandiri menyelesaikan masalah keamanan dalam negerinya.

''Akan menjadi suatu yang penting bagi rakyat dan Pemerintah Afghanistan, mereka harus bertanggung jawab atas negara mereka sendiri. Saat untuk memberikan cek kosong sudah selesai,'' katanya.

Komandan militer tertinggi sekutu di Afghanistan, Jenderal Stanley McChrystal, mengatakan, keberhasilan di Afghanistan hanya bisa dicapai bila ada titik temu antara kepentingan militer dan kesiapan keamanan Afghanistan dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

''Komitmen komunitas internasional adalah memberikan perubahan yang berarti di Afghanistan bagi terbentuknya pemerintahan yang efektif, pembangunan ekonomi, dan kebebasan warga untuk tetap hidup,'' kata McChrystal.

Presiden Prancis, Nicholas Sarkozy, mendukung penuh keputusan Obama yang dinilainya cukup berani. Namun, Prancis enggan mengirimkan pasukan tambahan, meski bersedia mengirimkan tenaga pelatih.

Italia juga akan menambah jumlah pasukannya di Afghanistan. Walau jumlah pasti tentara tambahan yang akan dikirimkan itu belum disebutkan.  ap/reuters, ed: nur hasan

(-)
Don't limit yourself by refusing to learn the details about tech. The more you know, the easier it will be to focus on what's important.

No comments:

Post a Comment