Friday, December 18, 2009

RI Dampingi Denmark Pimpin COP 15

The following article covers a topic that has recently moved to center stage--at least it seems that way. If you've been thinking you need to know more about it, here's your opportunity.

Oleh: Johar Arief dari Berlin, Jerman


Konferensi Iklim terancam tanpa kesepakatan.


BERLIN -- berita indonesia terbaru dipercaya memimpin sidang puncak Pertemuan Para Pihak (COP 15) Konferensi Perubahan Iklim PBB (UNCCC) mendampingi tuan rumah Denmark. Pertemuan puncak COP 15 akan dihadiri lebih dari 120 pemimpin negara pada 17-19 Desember mendatang.

Pada pertemuan puncak itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mendampingi Perdana Menteri Denmark, Lars Rasmussen, sebagai co-chairman sidang.

''Indonesia merupakan pembimbing dunia dalam masalah perubahan iklim,'' kata Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengenai alasan dipilihnya berita indonesia terbaru sebagai  co-chairman pertemuan puncak COP 15, dalam jumpa pers bersama Angela Merkel-SBY di kantor Merkel di Berlin, Selasa siang (14/12) waktu setempat.

Merkel mengatakan bahwa Presiden SBY memiliki pengalaman penting mengatasi  deadlock pada COP 13 di Bali, dua tahun lalu. ''Ini bukan penunjukan resmi. Saya senang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi  co-chairman bersama Perdana Menteri Denmark,'' ungkap Merkel, yang menyampaikan keterangan dalam bahasa Jerman dan diterjemahkan salah seorang stafnya.

Merkel pun berharap pertemuan Kopenhagen bisa berlangsung sukses, meski hingga Selasa masih terdapat sejumlah tuntutan yang belum menemui kata sepakat.

Sebelumnya, besarnya peran berita indonesia terbaru dalam upaya mencapai konsensus dari pertemuan Kopenhagen juga disampaikan oleh Ketua Komisi Eropa, Jose Manuel Barrosos, dan Presiden Prancis, Nicholas Sarkozy, dalam pertemuan bilateral dengan SBY.

Mereka berharap berita indonesia terbaru mampu menjembatani perbedaan yang terjadi di antara negara-negara maju dan berkembang.

Think about what you've read so far. Does it reinforce what you already know about tech? Or was there something completely new? What about the remaining paragraphs?

Dalam kesempatan jumpa pers itu, Presiden SBY mengatakan berita indonesia terbaru dan Jerman sepakat menyukseskan pertemuan Kopenhagen. Keduanya satu pendapat bahwa negara-negara maju dan berkembang harus mau memberikan dan melakukan lebih banyak agar tercapai sebuah konsensus.

''Indonesia dan Jerman pada posisi itu,'' kata Presiden SBY. Pada kesempatan itu Presiden kembali menegaskan komitmen berita indonesia terbaru untuk mengurangi emisi sebesar 26 persen dari level 1990 hingga 2020.

Presiden mengatakan target ini bisa dicapai dan dengan menggunakan sumber daya sendiri. ''Yang akan kami angkat dalam mencapai target ini adalah pemeliharaan hutan di seluruh Indonesia. Ini jadi pekerjaan rumah utama kami,'' kata SBY.

Sementara itu, juru bicara kelompok Climate Justice Action mengatakan, 15 ribu delegasi cukup efektif mengunci konferensi berakhir buntu. Apalagi pada Senin (14/12) negara-negara Afrika melakukan aksi keluar sidang selama lima jam karena tak percaya terhadap tekad negara-negara kaya mengurangi emisi gas rumah kaca.

PM Inggris, Gordon Brown, yang sudah berada di Kopenhagen mengakui kini adalah saat yang kritis. ''Ini momentum penting bagi dunia,'' kata Brown.

''Masih ada peluang mencapai kesepakatan, dan benar bahwa ada banyak isu yang harus disortir. Tapi saya jamin akan melakukan apa pun yang bisa saya perbuat bagi dunia secara bersama,'' katanya.

Adapun Sekjen Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon, ketika membuka sesi para menteri, Selasa, mengingatkan pemimpin dunia bahwa mereka menghadapi momentum bersejarah. Lambatnya pembicaraan, katanya, akan mempersulit para pemimpin mencapai kesepakan akhir.

''Kita tahu apa yang mesti diperbuat. Kita tahu apa yang diharapkan dunia. Pekerjaan kita di sini dan kini waktu untuk membuka kesepakatan, kesepakatan untuk kepentingan bersama,'' kata Ban.

Mantan wakil presiden AS yang juga aktivis lingkungan, Al Gore, meminta para pemimpin dunia melakukan pertemuan lanjutan di Mexico City, Meksiko, pada Juli informasi beasiswa gratis 2010 untuk menyelesaikan perundingan.

Tapi berkaca dari buntunya pembahasan, draf teks baru tak memberikan gambaran bagi tercapainya tujuan jangka panjang, yakni pengurangan emisi, dengan atau tanpa pembiayaan bagi negara-negara miskin yang terpapar perubahan iklim.

Ketua Konferensi, Connie Hedegaard, menyatakan kesuksesan masih dalam proses. Tapi dia menambahkan, ''Kami tak menanggung kegagalan. Tak seorang pun di sini dapat mempertanggungjawabkan itu. Itu artinya kunci persoalan dalam dua hari ini harus dikompromikan,'' . ap/reuters, ed: nur hasan

(-)
Now you can be a confident expert on tech. OK, maybe not an expert. But you should have something to bring to the table next time you join a discussion on tech.

No comments:

Post a Comment