Saturday, December 5, 2009

Pemerintah Somalia Dituding

The following article covers a topic that has recently moved to center stage--at least it seems that way. If you've been thinking you need to know more about it, here's your opportunity.

Oleh: Hiru Muhammad


Empat menteri tewas, seorang terluka.


MOGADISHU -- Pemerintah Somalia dituding merekaya ledakan bom bunuh diri di ibu kota Somalia, Mogadishu, Kamis (3/12), yang menewaskan 22 orang, empat di antaranya adalah menteri Somalia.

Pemerintah Somalia, melalui juru bicara kepresidenan, Hassan Haile, menuduh kelompok Islam militan al Shabaab, yang selama ini memusuhi pemerintah, berada di balik peledakan bom bunuh diri saat acara wisudaan itu.

Al Shabaab patut dicurigai karena kelompok ini memang terlibat pertikaian dengan Pemerintah Somalia yang pro-Barat. Di Somalia, beberapa kelompok militan menjadi penguasa di sejumlah wilayah negara tersebut.

Namun, al Shabaab menolak dikaitkan dengan tragedi berdarah itu. ''Kami nyatakan bahwa al Shabaab bukanlah otak di belakang ledakan. Kami yakin kejadian ini dirancang sendiri oleh pemerintah,'' kata juru bicara al-Shabaab, Syekh Ali Mohamud Rage, kepada wartawan, Jumat (4/12).

''Bukan cara kami menjadikan warga tak berdosa sebagai aim pengeboman,'' katanya. Rage mengingatkan bahwa di tubuh pemerintahan yang didukung Barat itu terjadi persaingan politik di antara para pejabat seniornya.

The more authentic information about tech you know, the more likely people are to consider you a tech expert. Read on for even more tech facts that you can share.

''Anda tahu ada kekacauan politik, dan itu sudah berlangsung lama,'' katanya. Pemerintahan di bawah Presiden Syekh Sharif Ahmed memang rapuh. Pemerintah hanya menguasai sebagian kecil wilayah di negara tersebut.

Al Shabaab pun mengungkap fakta lain, yang dijadikannya sebagai bukti keterlibatan oknum pejabat pemerintah. ''Kami mengetahui beberapa menit sebelum ledakan, sejumlah pejabat pemerintah meninggalkan acara. Fakta ini jelas memperlihatkan bahwa mereka berada di belakang pembunuhan.''

Amerika Serikat mengaitkan al Shabaab sebagian jaringan Alqaidah di Benua Afrika. Al Shabaab juga menjadi kelompok yang pernah melakukan aksi bom bunuh diri, beberapa waktu lalu.

Al Shabaab bertanggung jawab atas aksi pengeboman di kota Baladwayne yang menewaskan Menteri Keamanan Somalia dan sediktinya 30 orang lainnya Juni lalu. Pada September 2009, dua aksi bom bunuh diri kembali terjadi dan kali ini menimpa markas militer utama Uni Afrika di Mogadishu yang menewaskan 17 petugas penjaga perdamaian.

Ledakan bom bunuh diri di Hotel Shamo, Mogadishu, Kamis (3/12), menewaskan Menteri Pendidikan Tinggi, Ibrahim Hassan Addow; Menteri Pendidikan, Ahmed Abdulahi Waayeel, Menteri Kesehatan, Qamar Aden Ali; dan Menteri Olah Raga, Saleban Olad Roble. Sebanyak 60 orang terluka, beberapa di antaranya cedera serius.

Korban yang tewas kebanyakan adalah mahasiswa dan orang tua mereka. Sejumlah saksi mata melihat pelaku bom bunuh diri adalah seorang pria yang menyamar menggunakan gaun wanita, termasuk sepatunya.

Dia membaur bersama lulusan fakultas kesehatan Universitas Benadir, para orang tua mereka, dan pejabat pemerintah sebelum kemudian mendekati podium dan meledakkan diri.

Perdana Menteri Somalia, Omar Shermarke, yang didukung Persatuan Bangsa-Bangsa, menyebut peristiwa itu sebagai perbuatan kejam dan biadab. ''Karena menjadikan siswa sekolah sebagai sasaran. Padahal mereka akan membantu penduduk negara ini yang membutuhkan pertolongan mereka,'' kata Sharmarke.

Presiden Somalia, Syekh Sharif Sheikh Ahmed, menyebut serangan itu sebagai malapetakan nasional. ''Mereka adalah warga terhormat dan sangat tidak adil bila dijadikan sasaran ledakan karena mereka dibutuhkan negara ini,'' ckatanya.ap/reuters, ed: nur hasan

(-)
Sometimes it's tough to sort out all the details related to this subject, but I'm positive you'll have no trouble making sense of the information presented above.

No comments:

Post a Comment