Metrotvnews.com, Bekasi: Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (10/3), diwarnai kericuhan. Kericuhan terjadi saat mahasiswa melempar puluhan pakaian dalam kepada peserta di dalam ruang sidang. Aksi itu dilakukan 10 aktivis dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI) Bekasi saat DPRD bersidang memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-14 Kota Bekasi. Sepuluh menit setelah sidang dibuka Ketua DPRD Kota Bekasi, Azhar Laena, 10 aktivis di tribun sebelah utara ruang sidang melempar puluhan pakaian dalam pria dan wanita ke peserta sidang. Pikirkan tentang apa yang telah Anda baca sejauh ini. Apakah itu memperkuat apa yang sudah Anda ketahui tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah? Atau ada sesuatu yang sama sekali baru? Bagaimana dengan paragraf yang tersisa?
Pakaian dalam dengan berbagai warna tersebut berjatuhan di sekitar teras utama ruang sidang hingga mengundang perhatian seluruh peserta sidang. Demonstran juga berorasi selama 10 menit di ruangan terkait kekecewaan mereka terhadap kebijakan pemerintah setempat yang dianggap kurang berpihak pada rakyat. Mereka membentangkan spanduk "14 Tahun Kota Bekasi = Tanpa Prestasi". Sesaat kemudian, petugas gabungan dari Satpol PP dan Polres Kota Bekasi yang berjumlah 20 orang langsung mengamankan para demonstran. Mereka digiring keluar dan dibawa ke Markas Polres Kota setempat. Polisi mengamankan lima demostran karena dianggap mengganggu jalannya sidang paripurna. Mereka bernama Nur Cholis (25), Dani (25), Rino (25), Nabhan (25) dan Akhyar (25). "Pakaian dalam itu adalah visualisasi bahwa eksekutif dan legislatif Kota Bekasi `bencong` karena tidak tegas. Hal ini terlihat dari tidak ada keberpihakan terhadap rakyat. Misalnya, masalah APBD 2011 yang sampai saat ini belum disahkan," ujar Ketua KAMMI Bekasi, Nur Cholis, di Mapolresta Bekasi.(DOR)
No comments:
Post a Comment